Latest Posts

SPONSORSHIP BY: OPEX CONSULTANT GROUP. WEBSITE: (WWW.OPEXCG.COM)

Mahanila Store
Mahanila Store
Mahanila Store

Cross Col

Thursday 21 July 2016

ASPEK KOGNITIF DALAM TAKSONOMI BLOOM


ASPEK KOGNITIF DALAM TAKSONOMI BLOOM


Taksonomi Bloom adalah penggolongan atau klasifikasi tujuan pendidikan, ada yang menyebutnya sebagai perilaku intelektual (intellectual behavior), yang secara garis besar dibagi menjadi 3 ranah atau kawasan, yaitu:

(1) Ranah Kognitif       (berkaitan dengan kognisi atau penalaran atau cipta)

(2) Ranah Afektif         (berkaitan dengan afeksi atau rasa)

(3) Ranah Psikomotor (berkaitan dengan gerak jasmani atau karya)


Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk di dalamnya kemampuan:

  • Menghafal
  • Memahami
  • Mengaplikasi
  • Menganalisis
  • Mensintesis
  • Mengevaluasi.

 

Dalam ranah kognitif ini terdapat enam aspek atau jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah:


Enam Aspek Proses Berfikir dalam Ranah Kognitif Menurut Taksonomi Bloom


1. Pengetahuan (Knowledge)


Merupakan kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, prosedur atau istilah yang telah dipelajari (recall data or information). Tingkatan ini merupakan tingkatan yang paling rendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Kemampuan yang dimiliki hanya kemampuan menangkap informasi kemudian menyatakan kembali informasi tersebut tanpa memahaminya. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu:

No
Kata Kerja
No
Kata Kerja
1
Mendefinisikan
8
Membaca
2
Menguraikan
9
Mencatat
3
Menyebut satu per satu
10
Mereproduksi
4
Mengidentifikasi
11
Memilih
5
Memberikan nama
12
Menetapkan
6
Mendaftar
13
Menggambarkan
7
Mencocokkan
 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Pemahaman (Comprehension)


Merupakan kemampuan untuk memahami arti, interpolasi, interpretasi instruksi (pengarahan) dan masalah. Munaf (2001: 69) mengemukakan bahwa “pemahaman merupakan salah satu jenjang kemampuan dalam proses berpikir di mana siswa dituntut untuk memahami yang berarti mengetahui sesuatu hal dan melihatnya dari berbagai segi”. Pada tingkatan ini, selain hafal, siswa juga harus memahami makna yang terkandung, misalnya dapat menjelaskan suatu gejala, dapat menginterpretasikan grafik, bagan atau diagram serta dapat menjelaskan konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu:

 

No
Kata Kerja
No
Kata Kerja
1
Menyajikan
9
Menyamaratakan
2
Menggolongkan
10
Memberi Contoh-Contoh
3
Mengutip
11
Menginterpretasikan
4
Mengubah
12
Menjelaskan
5
Menguraikan
13
Mengemukakan Kembali (Dengan Kata-Kata Sendiri)
6
Mendiskusikan
14
Meringkas
7
Memperkirakan
15
Meniru
8
Menjelaskan
16
Serta Memahami

 

3. Penerapan (Application)


Merupakan kemampuan untuk menggunakan konsep dalam situasi baru atau pada situasi konkret. Tingkatan ini merupakan jenjang yang lebih tinggi dari pemahaman. Kemampuan yang diperoleh meliputi kemampuan untuk menerapkan prinsip, konsep, teori, hukum maupun metode yang dipelajarinya dalam situasi baru. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu:

 

No
Kata Kerja
No
Kata Kerja
No
Kata Kerja
1
Mempraktikkan
13
Menemukan
25
Menghasilkan
2
Mengurus
14
Menetapkan
26
Memproyeksikan
3
Mengartikulasikan
15
Menyampaikan
27
Menyediakan
4
Menilai
16
Melaksanakan
28
Menghubungkan
5
Memetakan
17
Memasukkan
29
Melaporkan
6
Mengumpulkan
18
Menginformasikan
30
Mempertunjukkan
7
Menghitung
19
Menginstruksikan
31
Memecahkan
8
Membangun
20
Menerapkan
32
Mengajar
9
Menyokong
21
Mengambil Bagian
33
Memindahkan
10
Mengontrol
22
Meramalkan
34
Menggunakan
11
Menentukan
23
Mempersiapkan
35
Memanfaatkan
12
Berkembang
24
Memelihara
 
 

 

 

4. Analisis (Analysis)


Merupakan kemampuan untuk memilah materi atau konsep ke dalam bagian-bagian sehingga struktur susunannya dapat dipahami. Dengan analisis diharapkan seorang siswa dapat memilah integritas menjadi bagian-bagian yang lebih rinci atau lebih terurai dan memahami hubungan-hubungan bagian-bagian tersebut satu sama lain.

 

Contoh kata kerja yang digunakan yaitu:

    • menganalisa
    • membandingkan
    • mengklasifikasikan.

 

5. Sintesis (Synthesis)


Merupakan kemampuan untuk mengintegrasikan baian-bagian yang terpisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Munaf (2001: 73) menyatakan bahwa kemampaun sintesis merupakan kemampuan menggabungkan bagian-bagian (unsur-unsur) sehingga terjelma pola yang berkaitan secara logis atau mengambil kesimpulan-kesimpulan dari peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya satu sama lainnya. Kemampuan ini misalnya dalam merencanakan eksperimen, menyusun karangan, menggabungkan objek-objek yang memiliki sifat sama ke dalam suatu klasifikasi.

 

Contoh kata kerja yang digunakan yaitu:

    • menghasilkan
    • merumuskan
    • mengorganisasikan.

 

6. Evaluasi (Evaluation)


Merupakan kemampuan untuk membuat pertimbangan (penilaian) terhadap suatu situasi, nilai-nilai atau ide-ide. Kemampuan ini merupakan kemampuan tertinggi dari kemampuan lainya. Evalusi adalah kemampuan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, materi dan kriteria tertentu. Untuk dapat membuat suatu penilaian, seseorang harus memahami, dapat menerapkan, menganalisis dan mensintesis terlebih dahulu. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu:

 

No
Kata Kerja
No
Kata Kerja
1
Menilai
6
Membedakan
2
Membandingkan
7
Menafsirkan
3
Menyimpulkan
8
Mendukung
4
Mengkritik
9
Memberikan Alasan
5
Mempertahankan Pendapat
10
Memutuskan.

 
Previous
Next

0 comments:

Post a Comment

Thank you for your comments