ASPEK KOGNITIF DALAM TAKSONOMI BLOOM
Taksonomi Bloom adalah penggolongan atau klasifikasi tujuan pendidikan, ada
yang menyebutnya sebagai perilaku intelektual (intellectual behavior),
yang secara garis besar dibagi menjadi 3 ranah atau kawasan, yaitu:
(1) Ranah Kognitif
(berkaitan dengan kognisi atau
penalaran atau cipta)
(2) Ranah Afektif
(berkaitan dengan afeksi atau
rasa)
(3) Ranah Psikomotor
(berkaitan dengan gerak jasmani atau karya)
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut
Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk di
dalamnya kemampuan:
- Menghafal
- Memahami
- Mengaplikasi
- Menganalisis
- Mensintesis
- Mengevaluasi.
Dalam
ranah kognitif ini terdapat enam aspek atau jenjang proses berpikir, mulai dari
jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek
yang dimaksud adalah:
Enam Aspek Proses
Berfikir dalam Ranah Kognitif Menurut Taksonomi Bloom
1. Pengetahuan (Knowledge)
Merupakan kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, prosedur atau istilah yang telah dipelajari (recall data or information). Tingkatan ini merupakan tingkatan yang paling rendah namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Kemampuan yang dimiliki hanya kemampuan menangkap informasi kemudian menyatakan kembali informasi tersebut tanpa memahaminya. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu:
No
|
Kata Kerja
|
No
|
Kata Kerja
|
1
|
Mendefinisikan
|
8
|
Membaca
|
2
|
Menguraikan
|
9
|
Mencatat
|
3
|
Menyebut
satu per satu
|
10
|
Mereproduksi
|
4
|
Mengidentifikasi
|
11
|
Memilih
|
5
|
Memberikan
nama
|
12
|
Menetapkan
|
6
|
Mendaftar
|
13
|
Menggambarkan
|
7
|
Mencocokkan
|
|
|
2. Pemahaman
(Comprehension)
Merupakan kemampuan untuk memahami arti, interpolasi,
interpretasi instruksi (pengarahan) dan masalah. Munaf (2001: 69) mengemukakan
bahwa “pemahaman merupakan salah satu jenjang kemampuan dalam proses berpikir
di mana siswa dituntut untuk memahami yang berarti mengetahui sesuatu hal dan
melihatnya dari berbagai segi”. Pada tingkatan ini, selain hafal, siswa juga
harus memahami makna yang terkandung, misalnya dapat menjelaskan suatu gejala,
dapat menginterpretasikan grafik, bagan atau diagram serta dapat menjelaskan
konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri. Contoh kata kerja yang digunakan
yaitu:
No
|
Kata
Kerja
|
No
|
Kata
Kerja
|
1
|
Menyajikan
|
9
|
Menyamaratakan
|
2
|
Menggolongkan
|
10
|
Memberi Contoh-Contoh
|
3
|
Mengutip
|
11
|
Menginterpretasikan
|
4
|
Mengubah
|
12
|
Menjelaskan
|
5
|
Menguraikan
|
13
|
Mengemukakan
Kembali (Dengan Kata-Kata Sendiri)
|
6
|
Mendiskusikan
|
14
|
Meringkas
|
7
|
Memperkirakan
|
15
|
Meniru
|
8
|
Menjelaskan
|
16
|
Serta Memahami
|
3. Penerapan
(Application)
Merupakan kemampuan untuk menggunakan konsep dalam situasi
baru atau pada situasi konkret. Tingkatan ini merupakan jenjang yang lebih
tinggi dari pemahaman. Kemampuan yang diperoleh meliputi kemampuan untuk
menerapkan prinsip, konsep, teori, hukum maupun metode yang dipelajarinya dalam
situasi baru. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu:
No
|
Kata Kerja
|
No
|
Kata Kerja
|
No
|
Kata Kerja
|
1
|
Mempraktikkan
|
13
|
Menemukan
|
25
|
Menghasilkan
|
2
|
Mengurus
|
14
|
Menetapkan
|
26
|
Memproyeksikan
|
3
|
Mengartikulasikan
|
15
|
Menyampaikan
|
27
|
Menyediakan
|
4
|
Menilai
|
16
|
Melaksanakan
|
28
|
Menghubungkan
|
5
|
Memetakan
|
17
|
Memasukkan
|
29
|
Melaporkan
|
6
|
Mengumpulkan
|
18
|
Menginformasikan
|
30
|
Mempertunjukkan
|
7
|
Menghitung
|
19
|
Menginstruksikan
|
31
|
Memecahkan
|
8
|
Membangun
|
20
|
Menerapkan
|
32
|
Mengajar
|
9
|
Menyokong
|
21
|
Mengambil
Bagian
|
33
|
Memindahkan
|
10
|
Mengontrol
|
22
|
Meramalkan
|
34
|
Menggunakan
|
11
|
Menentukan
|
23
|
Mempersiapkan
|
35
|
Memanfaatkan
|
12
|
Berkembang
|
24
|
Memelihara
|
|
|
4. Analisis (Analysis)
Merupakan kemampuan untuk memilah materi atau konsep ke
dalam bagian-bagian sehingga struktur susunannya dapat dipahami. Dengan
analisis diharapkan seorang siswa dapat memilah integritas menjadi
bagian-bagian yang lebih rinci atau lebih terurai dan memahami
hubungan-hubungan bagian-bagian tersebut satu sama lain.
Contoh kata kerja yang digunakan yaitu:
- menganalisa
- membandingkan
- mengklasifikasikan.
5. Sintesis (Synthesis)
Merupakan kemampuan untuk mengintegrasikan baian-bagian yang
terpisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Munaf (2001: 73) menyatakan
bahwa kemampaun sintesis merupakan kemampuan menggabungkan bagian-bagian
(unsur-unsur) sehingga terjelma pola yang berkaitan secara logis atau mengambil
kesimpulan-kesimpulan dari peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya satu sama
lainnya. Kemampuan ini misalnya dalam merencanakan eksperimen, menyusun
karangan, menggabungkan objek-objek yang memiliki sifat sama ke dalam suatu
klasifikasi.
Contoh kata kerja yang digunakan yaitu:
- menghasilkan
- merumuskan
- mengorganisasikan.
6. Evaluasi
(Evaluation)
Merupakan kemampuan untuk membuat pertimbangan (penilaian)
terhadap suatu situasi, nilai-nilai atau ide-ide. Kemampuan ini merupakan
kemampuan tertinggi dari kemampuan lainya. Evalusi adalah kemampuan memberikan
keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan,
cara kerja, materi dan kriteria tertentu. Untuk dapat membuat suatu penilaian,
seseorang harus memahami, dapat menerapkan, menganalisis dan mensintesis
terlebih dahulu. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu:
No
|
Kata Kerja
|
No
|
Kata Kerja
|
1
|
Menilai
|
6
|
Membedakan
|
2
|
Membandingkan
|
7
|
Menafsirkan
|
3
|
Menyimpulkan
|
8
|
Mendukung
|
4
|
Mengkritik
|
9
|
Memberikan Alasan
|
5
|
Mempertahankan Pendapat
|
10
|
Memutuskan.
|
0 comments:
Post a Comment
Thank you for your comments